Yudisium Sarjana dan Milad ke-37 FAI UM-Tapsel: Meneguhkan Peran Keilmuan dan Pengabdian Sosial

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (FAI UM-Tapsel) menyelenggarakan kegiatan Yudisium Sarjana Pendidikan (S1) sekaligus memperingati Milad ke-37 pada Kamis, 7 Agustus 2025. Dekan sebagai ketua senat dan didampingi oleh Ketua Program Studi sebagai anggota senat siap untuk menyematkan gelar Sarjana Pendidikan.
Kegiatan ini bukan sekedar ceremoni kelulusan, tetapi juga menjadi ajang refleksi perjalanan akademik dan penguatan komitmen keilmuan, spiritualitas, serta pengabdian sosial di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Dekan FAI UM-Tapsel, Dr. Darliana Sormin, MA, menyampaikan bahwa momen yudisium merupakan titik awal dari peran para sarjana sebagai agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Gelar sarjana bukanlah pencapaian akhir, melainkan amanah besar untuk menebarkan ilmu, membentuk karakter, dan menghadirkan keteladanan.
Beliau juga menyampaikan bahwa milad fakultas merupakan momentum reflektif terhadap dedikasi dosen, perjalanan mahasiswa, dan kontribusi semua pihak dalam membangun generasi berilmu dan berakhlak. Alumni FAI UM-Tapsel diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang berpikir kritis, namun tetap menjunjung akhlak mulia, serta tidak berhenti belajar dan berkontribusi bagi umat dan bangsa.
Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para dosen yang selama ini tidak hanya mengajar, tetapi juga meneliti, mengabdi, dan menginspirasi. Penghargaan yang diberikan di momen milad ini disebut sebagai bentuk cinta dan rasa terima kasih atas kontribusi yang tak ternilai. Beliau menegaskan bahwa para pendidik yang konsisten dalam menebar ilmu adalah aset paling berharga dalam dunia pendidikan.
Salah satu momen penting dalam prosesi yudisium adalah pembacaan Surat Keputusan (SK) Yudisium oleh Rosmaimunah Siregar, MA, yang berlangsung khidmat dan penuh makna. Pembacaan SK ini menjadi penanda resmi kelulusan para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di FAI UM-Tapsel.
Selanjutnya, acara juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Muhsana Pasaribu, MA, dengan tema: “Peran Strategis Guru dalam Meminimalisir Tindak Pidana Kekerasan Seksual terhadap Siswa”. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa guru bukan hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pelindung dan teladan moral bagi siswa. Guru yang peka dan memiliki integritas tinggi mampu menciptakan ruang belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan karakter, komunikasi terbuka, serta literasi seksual yang sesuai dengan usia siswa sebagai bagian dari strategi pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, FAI UM-Tapsel memberikan penghargaan kepada para dosen berprestasi dalam rangka Milad FAI ke-37. Para penerima penghargaan adalah sebagai berikut:
1. Dr. Darliana Sormin, MA – (Penghargaan sebagai Author tertinggi peringkat 1 versi SINTA)
2. Dr. Muhsana Pasaribu, MA – (Penghargaan Sitasi Tertinggi Peringkat 2)
3. Rosmaimunah Siregar, MA – (Penghargaan Sitasi Tertinggi Peringkat 2)
4. Jumaita Nopriani Lubis, M.Pd dan Rini Agustini, M.Pd.I – (Penghargaan Dosen Peraih Hibah Penelitian BIMA 2025)
5. Mira Rahmayanti Sormin, MA – (Penghargaan Dosen Teraktif dalam Kegiatan Fakultas)
6. Herman Pelangi, M.Pd dan Ihsan Siregar, M.Pd.I – (Penghargaan Dosen Aktif dalam Pengabdian Masyarakat)
7. Adek Kholijah Siregar, M.Pd.I dan Dra. Samsidar, MA – (Penghargaan Dosen Teraktif pada Persyarikatan)
Sementara itu, sebagai bagian dari rangkaian yudisium, FAI UM-Tapsel juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi yang menunjukkan capaian akademik dan non-akademik terbaik selama masa studi. Adapun penerima penghargaan mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Anwar Ibrahim Pohan – Lulusan dengan IPK Tertinggi FAI UM-Tapsel
2. Lily Zefrina Hasibuan – Lulusan Tercepat FAI UM-Tapsel
3. Maulida Harefa – Lulusan Berprestasi Non Akademik FAI UM-Tapsel
Acara yudisium dan milad ini ditutup dengan suasana penuh haru dan semangat. Sambutan penuh makna, orasi ilmiah yang menggugah, serta pembacaan puisi reflektif menjadi simbol bahwa proses akademik di FAI UM-Tapsel bukan hanya tentang gelar, melainkan tentang peran dan tanggung jawab sosial ke depan.
Dalam penutupan sambutannya, Dekan menyampaikan pesan mendalam: jangan pernah berhenti belajar, jangan lelah untuk mengabdi, dan jangan ragu untuk bermimpi besar demi kemajuan umat dan bangsa.
